2. Maleo Senkawor : Maleo Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleoadalah sejenis burung gosong memiliki ukuran tengah, dengan panjang seputar 55cm, serta adalah hanya satu burung didalam genus tunggal Macrocephalon. Diprediksikan jumlahnya kurang dari 10. 000 ekor sekarang ini.
Berdasar pada dari hilangnya habitat rimba yang selalu berlanjut, tingkat kematian anak burung yang tinggi, populasi yang selalu berkurang dan daerah di mana burung ini diketemukan sangatlah terbatas, Maleo Senkawor dievaluasikan juga sebagai terancam punah didalam IUCN Red Daftar. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendice I.
3. Elang Jawa : Elang Jawa atau dalam nama ilmiahnyaSpizaetus bartelsi yaitu salah satu spesies elang memiliki ukuran tengah yang endemik di Pulau Jawa. Satwa ini dikira sama dengan simbol negara Republik Indonesia, yakni Garuda. Serta mulai sejak 1992, burung ini diputuskan juga sebagai maskot satwa langka Indonesia.
Memperhitungkan kecilnya populasi, lokasi agihannya yang terbatas serta desakan tinggi yang dihadapi itu, organisasi konservasi dunia IUCN memasukkan elang Jawa ke status EN (Endangered, terancam kepunahan). Demikian juga, Pemerintah Indonesia menetapkannya juga sebagai hewan yang dilindungi oleh undang-undang.
4. Merak Hijau : Merak Hijau atau dalam nama ilmiahnya Pavo muticus yaitu salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung yang lain yang diketemukan di suku Phasianidae, Merak Hijau memiliki bulu yang indah. Merak Hijau dievaluasikan juga sebagai rawan didalam IUCN Red Daftar. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.
5. Kuau Kerdil Kalimantan : Kuau-kerdil Kalimantan, Polyplectron schleiermacheri, yaitu type kuau-kerdil memiliki ukuran tengah yang berhabitat di rimba hujan dataran rendah Pulau Kalimantan. Kuau ini yaitu type kuau merak yang paling langka serta telah tidak sering didapati. Cirinya yaitu ukuran badannya yang optimal bisa tumbuh hingga 50 cm dengan bintik-bintik pada badannya. Kuau merak Kalimantan masih tetap berkerabat dengan kuau-kerdil Malaya serta kuau-kerdil Palawan. Burung ini mempunyai status konservasi EN (endangered) atau terancam punah oleh IUCN red daftar.
6. Kakatua Kecil Jambul Kuning : Kakatua-kecil Jambul-kuning atau dalam nama ilmiahnya Cacatua sulphureaadalah burung memiliki ukuran tengah, dengan panjang seputar 35 cm, dari marga Cacatua. Berdasar pada dari hilangnya habitat rimba serta penangkapan liar yang selalu berlanjut untuk perdagangan, dan daerah serta populasi di mana burung ini diketemukan sangatlah terbatas, kakatua-kecil jambul-kuning dievaluasikan juga sebagai gawat didalam IUCN Red Daftar. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix I.
7. Kasuari Gelambir Ganda : Kasuari Gelambir-ganda atau dalam nama ilmiahnya Casuarius casuarius yaitu salah satu burung dari tiga spesies Kasuari. Burung Kasuari memiliki kaki yang besar serta kuat dengan tiga buah jari pada semasing kakinya. Jari-jari kaki burung ini sangatlah beresiko lantaran diperlengkapi dengan cakar yang sangatlah tajam. Seperti biasanya spesies burung-burung yang memiliki ukuran besar, burung Kasuari Gelambir-ganda tidak bisa terbang. Burung Kasuari umumnya hidup sendiri, berpasangan cuma pada saat musim berbiak. Anak burung dierami serta di besarkan oleh burung jantan. Penangkapan liar serta hilangnya habitat rimba meneror kehadiran spesies ini. Kasuari Gelambir-ganda dievaluasikan juga sebagai rawan (vulnerable, VU) didalam IUCN Red Daftar.
8. Gosong Maluku : Gosong Maluku yang dalam nama ilmiahnyaEulipoa wallacei yaitu sejenis burung gosong memiliki ukuran kecil, dengan panjang seputar 31cm, serta adalah hanya satu spesies didalam genus tunggal Eulipoa. Berdasar pada dari hilangnya habitat rimba yang selalu berlanjut, keamanan yg tidak stabil di Maluku yang menghalangi usaha perlindungan spesies dan populasi yang selalu berkurang serta daerah di mana burung ini diketemukan sangatlah terbatas, Gosong Maluku dievaluasikan juga sebagai rawan (vulnerable, VU) didalam IUCN Red Daftar.
9. Bangau Tongtong : Bangau Tongtong, Leptoptilos javanicus, yaitu spesies burung dari familia bangau atau Ciconiidae. Menyebar di selatan Asia dari mulai India timur hingga pulau Jawa. Tingginya seputar 110-120 cm, berat 5 kg serta rentang sayap 210 cm. Spesies ini yaitu yang paling kecil dalam genus Leptoptilos. Sisi atas badannya serta sayapnya berwarna hitam, tetapi perut serta sisi bawah ekor berwarna putih. Kepala serta lehernya botak. Paruhnya berwarna pucat, pancang serta tidak tipis. Burung muda warnanya lebih kusam dari pada burung dewasa. Status konservasi burung ini menurut IUCN yaitu rawan (vulnerable, VU).
10. Mentok Rimba : Mentok Rimba atau dalam nama ilmiahnya Cairina scutulata yaitu sejenis burung dari keluarga bebek (suku Anatidae). Spesies ini termasuk juga salah satu burung air yang paling langka serta terancam punah didunia. Pada saat lantas, Mentok Rimba hidup menyebar luas dari mulai India timur laut, Bangladesh, Asia Tenggara, Sumatra sampai Jawa. Pada th. 2002 populasinya di semua dunia tinggal lagi 800 ekor ; dengan seputar 200 ekor menebar di Laos, Thailand, Vietnam serta Kamboja, seputar 150 ekor di Sumatra, terlebih di Taman Nasional Way Kambas, serta 450 ekor di India, Bangladesh serta Myanmar. Type unggas ini masuk dalam daftar IUCN red daftar juga sebagai fauna yang terancam punah (endangered, EN).
0 Response to "10 Burung Indonesia Yang Hampir Punah "
Post a Comment